Jenis Teater
Awalnya merupakan persiapan yang berkenaan dengan teknik peƱatalaksanaan
pertunjukkan yang dipentaskan . Teater lebih menyerupai sanggar , sehingga
pertunjukkan tari , music atausirkus pun
dikategorikan sebagai seni teater .
Perkembangan teater di Indonesia pada dasarnya dibagi dalam dua masa
yaitu masa teater tradisional dan masa teater nontradisional .
1.
Teater Tradisional
Masa teater
tradisional sendiri, menurut Kasim
Ahmad , dibagi
menjadi 3 macam , yaitu :
a.
Teater Rakyat
adalah teater yang berkembang di setiap daerah ,
cerita diangkat dari kehidupan masyarakat setempat , dan pengelolaannya sangat
sederhana .
b.
Teater Klasik
Dikelola lebih baik dari teater rakyat , cerita pun
tidak lagi diangkat dari kehidupan masyarakat setempat panggung tidak menyatu lagi dengan penonton
dan pemain lebih professional .
c.
Teater Transisi
Merupakan peralihan antara teater tradisional sdan
teater modern . Cerita bersumber dari daerah , tetapi penyajian ( dekorasi ,
busana dan lainnya ) dipengaruhi oleh gaya barat . Misal : wayang orang ,
ketoprak dan ludruk , lenong , lawak dan dagelan dan wayang .
2.
Tater non tardisional
Sudah meninggalkan gaya teater tradisional yang
baik dalam hal cerita maupun penyajiannya . Cirinya antara lain :
a.
Tidak mengandal improvisasi seperti teater tradisional
b.
Tidak mengandalkan tari dan lagu
c.
Struktur lakon dinamis
Unsur
Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Teater
Teater termasuk salah satu jenis sastra , di samping prosa dan puisi . perbedaan
teater dan drama terletak pada ada tidaknya unsure teatrikal . Drama adalah
karya sastra yang berbentuk dialog – dialog dan dapat dinikmati dengan dibaca
saja . Sedangkan teater akan menjadi sempurna apabila telah dipentaskan .
1.
Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik teater Adalah
unsure yang membangun teater dari dalam teater itu sendiri , yang terdiri dari :
a.
Tema
Adalah pikiran poko yang mendasari kisah drama .
Pikiran poko ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang
menarik . Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topic . Topik inilah yang
kemudian dikembangkan menjadi kisah drama dengan dialog-dialognya . sehingga
judul dapat diambil dari inti cerita yang menarik perhatian calon penonton .
Contoh :
Tema :
percintaan
Topik : cinta
yang terhalang
Judul : Romeo
dan Juliet
b.
Tokoh
Yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribadian
seorang tokoh dalam kisah drama . Klasifikasi tokoh dalam peranannya yaitu :
Tokoh protagonist , tokoh antagonis , tokoh tritagonis. Berdasarkan fungsinya
yaitu : tikoh sentral , tokoh utam , tokoh pembantu
c.
Dialog
Adalah percakapan antar tokoh untuk merangkai jalannya
kisah . Dialog harus dapat mendukung karakter tokoh mengarahkan plot , dan
mengungkapkan hal – hal agar tersirat pada penionton . Karena itu dialog harus
dijiwai oleh pemeran dan berkembang mengikuti suasana konflik .
d.
Setting atau Latar
Adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu
adegan , baik diatas panggung maupun di lokasi shooting .
e.
Plot atau Alur
Adalah rangkaian peristiwa atau jalannya kisah drama .
Tahapn perkembangan plot drama umumnya terdiri dari : eksposisi , konflik ,
komplikasi , krisis atau klimaks , resolusi
f.
Sinopsis
Yaitu ringkasan cerita secara garis besar atau global
2.
Unsur Ekstrinsik
Merupakan unsure yang membangun
teater dari luar struktur teater . Dalam sebuah teater atau drama tidak lepas
dari naskah/scenario . Skenario adalah naskah drama atau film yang di dalamnya
terdapat uraian lengkap tentang : keadaan , properti , nama tokoh , karakter ,
petunjuk ekspresi dan sebagainnya . Tujuannya agar sutradara dapat
menyajikannya dengan lebih realistis . Dalam naskah drama anda akan menemukan
unsure-unsur berikut :
a.
Prolog
Adalah bagian awal naskah yang berisi tentang
perkenalan naskah merupakan pendapat pengarang terhadap permasalahan yang akan
dipentaskan.
b.
Dialog
Adalah bagian yang menjadi cirri khas naskah drama dan
teater , merupakan bagian teks yang akan diucapkan oleh pemain teater dalam
bentuk ucapan-ucapan.
c.
Petunjuk Pementasan
Adalah petunjuk-petunjuk khusus yang melukiskan
suasana, cara pengucapan , situasi dan sebagainya , yang berbentuk teks dalam
kurung .
d.
Epilog
Adalah bagian akhir naskah yang berisi tentang
kesimpulan , biasanya disertai pesan terhadap penonton atau pembaca .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar